Bagi saya secara personal, akan selalu menarik apabila membicarakan para pembuat musik yang berasal dari kota-kota yang sebelumnya tak pernah diperhitungkan gaung musiknya, Kendari salah satunya. Dalam beberapa waktu terakhir, band-band asal kota ini perlahan bermunculan melalui skala yang cukup besar (skala yang saya maksud merujuk pada faktor eksposur/promosi). Jika sebelumnya kita mengenal Ticket for Famous dan Saily, iLaika menambah deretan nama para pembuat musik (arus pinggir) asal provinsi Sulawesi Tenggara tersebut.
iLaika, terbentuk pada tahun 2019 dengan berpersonilkan Eros (vokalis), Satar (bassist), Aan (drummer), Yoyonk (gitaris), dan Aden (gitaris). Pada 20 November 2020, unit pop/rock alternative ini merilis sebuah video dengan judul iLaika Live Session (Collective Collaboration) melalui kanal YouTube-nya. Video ini terlahir berkat hasil kolaborasi dengan Podcast Sambil Dengar dan Sultra Travel, di mana merupakan hal yang wajar dilakukan di kala pandemi seperti ini, guna mengakali keberlangsungan hidupnya sebuah ekosistem dalam industri kreatif tempat mereka bernaung.
Ada 5 lagu yang dibawakan iLaika (di mana 4 di antaranya merupakan lagu yang belum dirilis secara resmi), dengan latar belakang lokasi di sebuah lembah yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Selain itu ada sesi wawancara santai yang dipandu oleh Ivan & Alwan dari Podcast Sambil Dengar, dengan konteks bahasan seputar wajah skena musik di kendari dari perspektif iLaika.